Cerita Dewasa Gairah Seks Riska Yang Memuncak
Cerita Dewasa Gairah Seks Riska Yang Memuncak – Sebagai pegawai negeri sipil aku bekerja di sebuah kantor desa. Bukan kepala desa hanya staf biasa sebut saja aku Pak Carik. Namaku Slamet Riyadi umur menginjak 50 tahun, aku memiliki seorang istri yang bekerja sebagai guru dan 2 anak yang sudah berkeluarga. Aku hanya dirumah dengan istri saja dengan segala kesibukan. Aku terkenal dengan sebutan mata keranjang, kalau melihat cewek cantik dikit bolehlah aku jadikan sebagai selingan hidupku.
Istriku sudah tidak menggairahkan wajar kalau lelaki mencari hiburan di luar rumah. Aku menjalin hubungan dengan wanita yang sudah berkeluarga, tetapi dia masih muda belia seumuran anak keduaku yaitu 23 tahun. Namanya Riska, dia memilki anak yang masih berumur 5 tahun sedangkan suaminya hanya bekerja di lading. Kebutuhan yang semakin banyak dan suami tidak bisa mencukupinya, akhirnya dia memutuskan untuk menjalin hubungan denganku. Aku memang royal segala kebutuhan dia aku penuhi. Suaminya juga mengijinkan berbagi istri denganku.
Sebelum memiliki Riska seutuhnya aku menyewa seorang pemandu karaoke kemudian aku ajak dia ke hotel. Setiap hari aku selalu mencari pemuas seks, mengeluarkan uang setiap hari demi kebutuhan seksku. Kadang aku mencari mangsa anak sekolahan yang masih perawan itu, aku kasih uang 200ribu udah seneng banget mereka.
Tapi semenjak aku memiliki Riska aku nggak pernah lagi cari cewek malam untuk menemaniku. Aku memanfaatkan Riska sebagai pemuas nafsu birahiku. Setiap pulang kerja aku menyempatkan ke rumah Riska untuk melampiaskan nafsuku. Saat aku datang kerumahnya pasti suaminya langsung pergi meninggalkan rumah. Dia sudah tahu maksud dan tujuan aku, yaitu berhubungan seks dengan istrinya.
Sekitar jam 3 sore aku datang ke rumah Riska, kekasih hatiku. Udah kayak rumah sendiri, motorku masuk ke dalam rumahnya agartidak terlihat tetangga sekitar. Tampak Riska bersiap diri, sudah berdandan cantik dan mandi keramas. Dengan menggunakan daster pendek tanpa lengan terlihat belahan payudara yang besar putih dan mulus.
Seketika aku Horny, Riska memang terlihat seperti gadis yang masih perawan. Aku duduk disofa, Riska membuatkanku teh hangat. Udah seperti suami istri sendiri, padahal kalau sama suaminya Riska nggak pernah seperti itu. Walaupun aku sudah berumur tetapi dia respeck juga sama aku.
“Kok jam segini baru datang sih pak, aku kan udah kangen pengen dipeluk..”, dengan manja Riska berbicara sambil menatapku.
“banyak kerjaan sayang, jadi agak telat maaf ya”, ucapku.
Padahal setiap hari aku selalu menyempatkan waktu untuk dia. Masih aja bilang kangen sama aku, Riska gairah seks nya tinggi. Kadang aku kualahan, terlalu semangat. Apalagi kalau penisku udah membesar tegang, dia semakin terlihat nafsu banget.
Seperti biasa aku bergegas masuk kamar ganti baju dan mandi . Riska udah di ranjang bersiap diri, biasanya udah telanjang aku tinggal masuk aja. Tapi ini dia terlihat masih megenakan daster pendek tetapi tidak memakai daleman.
Tubuhnya yang seksi terbaring di ranjang, aku segera mendekatinya. Aku peluk dari belakang,Riska berbalik arah dihadapanku. Dia menciumi bibirku, terasa nikmat ciumannya. Aku biarkan Riska bergerak sesuka dia,
Dia paling suka mengulum penisku, menjilat selakanganku,
“ahhhhhhhh…”
Aku sangat Horny saat dia menjilat bagian-bagian yang membuat ku tegang. Setelah menjilat dia kecup ujung penisku. Dia putar-putar lidahnya, dia buka mulutnya sambil memainkan tangannya. Dia mebulum lama banget sampai spermaku hampir keluar,
“ahhhhhh…ahhhhh… mau keluar sayang..”
“keluarin aja, biar lega.”ucap Riska.
Akhirnya aku keluarin spermaku , crooooottt..crooooottt…membahasahi bibir Riska yang manis itu. dia menelan spermaku , dia bersihkan dengan lidahnya. Riska benar-benar menyenangkan pandai membuat aku puas,
“lagi dong, ini baru pemanasan gantian mainin aku “kata Riska sambil mengelus penisku.
Riska terbaring diranjang , aku langsung menciumi payudara yang montok itu. aku mainin putting payudaranya, aku jilat ujungnya. Tubuh Riska menggeliat merasakan kenikmatan itu, Dengan desahan lirih,
“ahhhh..ahhhh…”
Digituin aja Riska udah basah, ini belum apa-apa. Tampak keluar cairan dari memek Riska yang mulus itu. kemudian aku semakin turun kebawah, lidahku menjilat memek Riska au julurkan lidahku. Memutar-mutar lidahku di lubang memek Riska. Terus mendesah manja,
“ahhhhhh..aahhhhhhhhhh….”
Belum ada 5 menit sudah keluar lagi, cairan itu. terlihat basah dan mudah untuk dimasukin penisku. Aku coba menggesek-gesekan ujung penisku ke dalam lubang memek Riska,
“ahhhhhhh..ahhhhhh….”
Sedikit demi sedikit penis itu masuk ke memek Riska, aku berusaha memulai gerakan yang nikmat ini.terus aku masukkan hingga mentok ke dalam. Riska tampak tak kuasa menahan , desahannya sangat keras. Kedua tangan memelukku erat, sambil mencium bibirku,
“ahhhh lagi pak..lagi pakk….ahhhhh”
Aku terus berusaha membuat dia puas denganku, semakin masuk ke dalam.aku tak kuasa menahan, spermaku sepertinya mau keluar,
“crooooottt….croooottt….”
Akhirnya keluar, nikmat sekali aku terbaring lemas. Seusiaku berhubungan seks 2 kali sekaligus. Riska tampak biasa aja, malah dia pengen lagi tapi aku nggak kuat,
“ahhhh kamu sih pak cemen, itu belum apa-apa aku kalau sama suamiku bisa 3 atau 4 kali”, ucap Riska.
Sepertinya Riska melecehkanku membandingkan dengan suaminya, tapi biarkanlah yang penting aku bisa mencukupi kebutuhannya. Aku bergegas pulang kerumah karena waktu sudah hampir magrib. Sesampainya di rumah istriku bilang kalau aku tadi di cari pak Lurah. Setelah magrib berkumandang aku menuju rumah beliau.
Ternyata beliau mencari pegawai baru untuk kelurahan karena ada salah satu staf mengundurkan diri,
“tolong pak kamu cari orang di desa yang berpenampilan menarik bisa mengoperasikan computer untuk bekerja di kantor kelurahan..”
“iya pak nanti saya carikan pak”jawabku.
Terlintas difikiranku, Riska lah yang aku ajukan bekerja di kantor. Setiap hari aku bisa bertemu bercumbu dengannya. Kalau nggak ketemu sehari rasanya nggak afdol, apalagi kalau nggak merasakan hangat tubuhnya aku seperti orang yang sakit tidak ada obatnya. Gairah seks ku tinggi dan hanya Riska yang bersedia setiap saat.
Aku memberitahu Riska kabar baik ini, dia pun mau bekerja di Kantor menemaniku. Pagi hari aku ajak Riska ke Rumah Pak Lurah, sepertinya beliau setuju dengan usulanku. Beliau tidak mengetahuii bahwa Riska Kekasih hatiku. Beliau menyetujui Riska untuk bekerja di Kntor karena sulitnya mencari orang buat kerja disitu.
Dengan gaji minim dan kerjaan yang sangat banyak. Aku sangat senang Riska sudah mulai bekerja di kantor ini.
Ruangannya bersebalahan dengan ruangaku, jadi aku bisa memandangi wajahnya yang cantik itu. Riska berpenampilan sangat rapi layaknya pegawai kantor. Aku semakin nafsu meliatnya, setiap kali dia lewat dihadapanku aku hanya mengelus penisku.
Karena masih banyak orang aku nggak berani bertingkah, layaknya atasan dan karyawan aku dengannya. Hari semakin terlihat mendung kayaknya mau hujan deras petir menyambar-nyambar. Orang-orang segera pulang kerumah sebelum hujan, tetapi aku sudah sms Riska aku suruh dia disini dulu. Satu persatu berpamitan termasuk Pak Lurah,
“aku pulang duluan ya pak kayaknya mau hujan deras..”
“iya pak saya masih disini dulu mau lembur laporan”, ucapku.
Kesempatanku nih hujan turun sangat deras. Aku menutup pintu kantor takut kalau ada yang berteduh didepan. Terlihat keadaan sudah aman, aku kunci pintunya. Aku udah nggak sabar buat melampiaskan nafsuku sejak tadi pagi. Riska duduk di ruanganku, seperti biasa dia terlihat siap melayani gairahsexs-ku,
“ahh kamu udah siap aja di tempat..”
“iyalah pak,apalagi yang kamu inginkan dariku kalau nggak berhubungan seks.., ucap Riska.
Suasananya mendukung banget hujan deras dan dingin. Ada Riska yang siap melayaniku dengan sepenuh hati. Tak sia-sia aku memilihnya untuk jadi kekasih hati dan pemuas gairah seksku. Dia selalu siap kapan dan dimana saja untukku. Riska memakai baju dan rok panjang aku mulai membukanya, kancing baju aku buka.
Payudara yang besar dengan ukuran Bra 36B, aku menciuminya. Aku jilat putting susunya, kelemahan Riska itu kalau payudaranya dimainkan. Tubuhnya menggeliat manja dengan kenikmatan,
“ahhhhh…ahhhhh…..”
Tiba-tiba Riska nyeletuk,
“ Ouhhh… jangan keluarin lama-lama nanti suamiku mau jemput aku apalagi kalau hujan gini pasti dia buru-buru menjemputku” ucapnya sembari terus merasakan genjotan penisku pada memeknya.
“udah tenang aja dia kan tau kalau kita lagi ngeseks pastinya…”
Aku melanjutkannya nafsuku yang sempat tertunda, aku buka roknya. Celana yang tipis tampak rambut di memekny dari luar. Rimbun banyak banget rambut dikemaluan Riska. Semakin membuat aku Horny,
“ahhhhhh…ahhhhh…..”
Aku memasukkan penisku, Riska pasrah dan hanya terpejam matanya. Dia menggangkan pantat dan menggoyangkannnya. Goyangan Riska mantap banget, mulutku sambil mengemut payudara Riska. Riska masturbasi banyak banget memeknya terlihat sangat basah. Gairah sexs-ku semakin memuncak,
“ahhhhh…ahhhhh…ahhhhh……
Croooottt…crooootttttt aku keluarkan penis dan aku semprotkan sperma ke wajah dan bibir Riska. Terlihat bibir Riska penuh spermaku, dia mengeluarkan lidah dan menjilati spermaku dengan penuh gairah sex,
“ahhhhh…nikmat banget pak…rasanya nggak mau lepas ni memek dari penismu, coba kita suami istri setiap hari aku bisa menikmati seks ini setiap saat.”
Riska memang nggak pernah puas berhubungan seks dengan suaminya, dia lebih puas kalau nge-seks sama aku. Begitu pula aku, istriku apalagi udah nggak ada nikmat-nikmatnya. Aku juga jarang berhubungan dengan istriku kalau nggak kepepet banget. Itulah kisahku berbagi istri orang yang udah aku jalani bertahun-tahun.
Sekarang aku satu kantor dengan Riska setiap hari aku melakukan hubungan seks dengan dia, dikantor dirumahnya sesekali di hotel dengannya. Aku dan Riska menikmati kehidupan yang seperti ini karena saling menguntungkan. Aku dan dia terpuaskan hawa nafsunya sedangkan suaminya tanpa bekerja sudah aku penuhi kehidupan sehari-harinya. Selesai.,,,,,,,,,,,,,,,,,,